Periodisasi Terbentuknya Bumi
Periodisasi terbentuknya Bumi yang terbagi menjadi 4
zaman, yaitu
A. Zaman Archaekum
Zaman
Archaekum yaitu masa ketika bumi dalam proses
awal terbentuk dan masih dalam wujud gas. Zaman ini terjadi sekitar 2500 juta
tahun yang lalu. Pada saat itu Bumi masih menyerupai bola gas yang berputar,
masih belum stabil dan panas. Kulit Bumi pada saat itu masih dalam proses
pembentukan. Belum ada kehidupan pada zaman ini.
Baru sekitar 1000
juta tahun yang lalu, bumi mulai membentuk kerak, karena suhunya semakin
menurun. Gas yang terlepas dari bumi, antara lain metan, amoniak, hidrogen, dan
uap air. Kemudian terjadi pengembunan yang mengakibatkan adanya hujan hingga
kini, sehingga terbentuk lautan dan danau. Setelah itu udara yang menyelimuti
bumi semakin sempurna, sehingga dapat melindungi bumi dari benturan-benturan
benda angkasa. Dari masa ini dipamerkan contoh batu meteorit dan batuan kerak
bumi.
B. Zaman Paleozoikum
Zaman
Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah
suatu zaman yang berlangsung sekitar 340 - 345 juta tahun (542 - 251 juta tahun
yang lalu). Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio,
"tua" danzoion, "hewan", berarti
"kehidupan purba". Paleozoikum dapat diartikan masa tua sejarah
bumi.
Zaman
Paleozoikum adalah era pertama dari tiga era pada
Fanerozoikum. Era ini dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang
paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
Pada saat itu
keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat
besar. Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan
makhluk-makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang
punggung, jenis-jenis ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini
diketahui dari sisa-sisanya yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman
primer (zaman pertama).
Beberapa kejadian
penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah tiga kepunahan masa
utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh anggota spesies atau kelompok
takson yang lebih tinggi. Kepunahan massa adalah kepunahan dalam jumlah besar
yang di alami spesies atau kolompok takson lebih tinggi yang tejadi dalam kurun
waktu hanya beberapa juta tahun.
1. Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar
542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta
tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum.
Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh
fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton pelindung di sebelah luar. Dalam
era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup. Fosil yang
umum dijumpai dengan penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral,
Moluska, Ekinodermata, Brakipoda dan Artropoda. Fosil penunjuk untuk zaman ini
adalah Trilobita (kelompok Artropoda yang kini telah punah).
a) Invertebrata
Beberapa jenis invertebrate
yang lebih dulu muncul di daratan di bandingkan yang lain adalah laba-laba,
sentipoda, dan milipoda. Serangga masuk kedalam catatan fosil pada periode
Karboniferus. Evolusi sayap ke arah yang lebuh baik memungkinkan serangga untuk
berkembang menjadi kolompok makhluk hidup yang paling beragam dan melimpah
hingga saat ini.
b) Vertebrata
Moyang Vertebrata
tercatat pada awal periode Ordovisia yang di tandai dengan evolusi ikan.
Evolusi pada ikan di mulai dengan ikan tanpa rahang, kemudian berkembang menjadi
ikan berahang. Ikan bertulang rawan muncul pada periode Denovia dan periode
tersebut di kenal sebagai zaman ikan.
c) Tumbuhan
Alga yang semula
hidup di laut mulai berpindah ke perairan dangkal dan akhirnya menginvasi
daratan yng lembap. Bentuk kehidupan akar tumbuhan dan jamur di daratan
membentuk mikoriza. Adanya mikoriza memungkinkan tumbuhan dapat tumbuh pada
batuan. Berdasarkan catatan fosil, tumbuhan berpembuluh di perkirakan telah ada
pada periode Silurian
2. Ordovisium
Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara
488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode
Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari
salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth
pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick
dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang
sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur.
Lapworth mengamati
bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna
pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode
tersendiri. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang
dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur
sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.
Zaman ini merupakan
zaman perkembangan hewan invertebrate dan pemunculan invertebrate lain seperti
Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid
(Lilia Laut), dan Bryozoa. Koral dan Alga yang berkembang membentuk karang
laut, Graptolit dan Trilobit melimpah sedangkan Ekinodermata Brakiopoda mulai
menyebar. Pada zaman ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa
rahang.
3. Silur
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai
akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal
periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode
geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini
teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian
sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan
besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah.
Pada zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan
darat mulai muncul untuk pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku),
sedangkan di dalam laut kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta
ikan yang berperisai tulang sebagai pelidung.
Ketika binatang dan
tumbuhan sudah menetap di daratan, mereka berkontribusi terhadap proses
perubahan bumi secara fisik dan kimiawi, namun hidup di daratan membutuhkan
strategi yang sama sekali berbeda dengan di lautan, seperti mencari nutrisi dan
air, menghindari kekeringan, membawa keluar perubahan gas, dan reproduksi.
Tanaman darat disebut vaskular, dinamakan demikian karena mereka menggunakan
sistem tabung dalam sirkulasi air dan nutrisi—muncul sekitar 425 juta tahun
yang lalu. Kebanyakan tumbuh hanya beberapa sentimeter namun cukup tinggi untuk
mencapai langit dan menangkap cahaya matahari dan melepaskan spora reproduksi
ke angin. Dengan sistem akar yang lebih dalam dari tanaman awal (rhizoid) serta
stem vertikal yang kokoh, mereka sekarang sudah memunyai perlengkapan untuk
mengolonisasi permukaan bumi. Contoh untuk sebuah tanaman vaskular sederhana
adalah Cooksonia.
4. Devon
Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang
lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmor
yang berasal dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan
vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini
memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi di
daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan
oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya memungkinkan
binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke seluruh benua.
Zaman Devon
merupakan zaman perkembangan secara besar-besaran jenis ikan berahang dan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus berlanjut, hewan
amfibi mulai berkembang dan beranjak ke daratan. Tumbuhan darat semakin umum
dan mulai muncul serangga untuk pertama kalinya. Semasa periode Devon, ikan
pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai
tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu.Tumbuhan berbiji pertama tersebar di
daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang
lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping
(lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta
moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip
moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon
Akhir sangat mempengaruhi kehidupan laut.
Selama periode Devonian,
bumi saat itu terdiri dari tiga benua utama besar: Amerika Utara dan Eropa
tergabung menjadi satu terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini
sebagian besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara terhampar
sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan benua Amerika Selatan,
Afrika, Antartika, India dan Australia, yang lebih dikenal dengan Daratan
Gondwana, mendominasi sebelah selatan belahan bumi.
5. Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal
periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode
geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir
periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.
Nama
"karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini
yang ditemukan di Eropa Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua bergabung
membentuk kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan jembatan-jembatan darat
dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan
Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan sabuk Pegunungan Appalachian di
sebelah timur Amerika Utara dan Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih
lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua pertiga
masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut
subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting
ini.
Zaman ini merupakan
zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan. Reptilia dan serangga raksasa
muncul pertama kali. Pohon pertama yang muncul adalah jamur klab, tumbuhan fern
paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai menyatu
membentuk satu masa daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai
mengalami perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang
tersimpan sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan
awal batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi.
Salah satu dari
penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah amniotic egg di
mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air dan mengolonisasi
daratan. Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan reptil untuk
bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan dengan adanya
cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.
6. Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode
ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga
kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian,
benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana
bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana mulai menyatu
dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea.
Periode Permian
merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan diberi nama sesuai nama
sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada periode ini
dipelajari.
Pada zaman ini
perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat dan munculnya serangga
modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc primitive. Zaman ini diakhiri
dengan kepunahan massal.
Lingkungan
geografis periode Permian mencakup area luas daratan dan lautan. Percobaan yang
dilakukan memberikan kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah bagian dalam
daratan beriklim kering, dengan iklim yang sangat fluktuatif, karena kurangnya
daerah berair di daerah ini, dan hanya sebagian daerah dari superbenua ini yang
menerima curahan air hujan dalam setiap tahunnya. Daerah lautan pada masa ini
sendiri masih sedikit yang diketahui seperti apa.
Di bagian selatan
superbenua tersebut terdapat daerah gletser yang luas, terbukti dari
pengecilan/pengurusan batu glasial dari tempat-tempat yang sekarang disebut
Afrika, Amerika Selatan, Antartika, dan tanah hasil penggerusan angin
mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun, ada indikasi pada masa ini
iklim di bumi berubah pada masa ini, daerah es berkurang ketika bagian dalam
benua menjadi semakin kering.
Perbedaan antara
masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada periode akhir Permian yang
ditandai dengan kepunahan besar-besaran yang pernah tercatat di bumi. Hal
tersebut memengaruhi banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan
ekosistem. Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan massal tersebut
dirasakan oleh komunitas laut yang menyebabkan kepunahan sampai 90-95% dari
spesies laut. Di daratan kepunahan membuka jalan bagi bentuk lain untuk
mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang dikenal sebagai “Masa Dinosaurus”.
Meski sebab dari
kepunahan masal pada periode Permian masih diperdebatkan, beberapa kemungkinan
diformulasikan untuk menjelaskan tahapan kejadian kepunahan. Peng-es-an,
perubahan formasi Pangaea, dan aktivitas gunung berapi merupakan beberapa teori
di samping kemungkinan teori dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan
asteroid ke bumi.
C. Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder)
Zaman Mesozoikum
(Zaman Sekunder) diperkirakan berumur kurang
lebih 150 - 160 juta tahun yang lalu, mulai 225 - 65 juta tahun yang lalu.Masa
Mesozoikum merupakan masa pertengahansejarah geologi. Masa ini ditandai dengan
kemunculan makhluk hidup yang telah mulai beraneka ragam, dan pada masa ini
telah hidup binatang bertubuh besar seperti halnya reptil besar (dinosaurus)
yang merajai permukaan bumi,seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus, Stegosaurus dan
reptil besar lainnya pun mulai muncul, berkembang dan menyebar hingga ke
seluruh dunia. Masa Mesozoikum dibagi menjadi tiga zaman yaitu: Trias,
Jura, dan Kapur.
(1) Zaman Trias
Zaman
Trias berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun
lalu. Nama Trias berasal dari Jerman dan mempunyai arti tiga (lapisan endapan).
Zaman ini adalah yang paling kering dan tidak subur, ditandai dengan jarangnya
fosil hewan maupun tumbuhan. Fosil yang ditampilkan berasal dari Timor yaitu
Amonit (Moluska dari kelas Sefalopoda) antara lain:Joanites sp.,
Hypocladicites sp, Jovites sp., Indonesites sp.; serta beberapa fosil
dari Jerman yang di antaranya bergaris tengah 50 cm dan tebalnya 20 cm.
(2) Zaman Jura
Zaman Jura berlangsung sejak 190 sampai 136 juta tahun silam. Nama ini diambil
dari nama pegunungan di perbatasan Swiss dan Perancis. Fosil yang diperagakan
yaitu Amonit dan Belemnit berasal dari Sumatera Selatan, Kalimantan Barat,
Maluku Tenggara (P. Bubar), Maluku Utara (P. Buru dan P. Taliabu). Juga
memperagakan fosil Ichthyosaurus sp. (jenis dinosaurus
laut), Pterodactylus sp. (jenis dinosaurus terbang),Archaeopterix
sp. (nenek moyang burung), yang diperoleh dari Jerman.
(3) Zaman Kapur
Zaman Kapur berlangsung sejak 136 sampai 65 juta tahun silam. Nama Kapur diambil
dari kata latin 'creta' yang berarti kapur, yang diberikan
pada singkapan bagus tebing putih di Dover - Inggris (1822) dan singkapan sama
di Eropa. Dari zaman ini diperagakan fosil yang populer yaitu: Orbitulina
sp.(hewan laut bersel satu), Pecten sp. (kerang), dll.
Zaman Kapur merupakan zaman kepunahan binatang jenis Dinosaurus.
D. Zaman Neozoikum (Kenozoikum)
Zaman Neozoikum
(Kenozoikum) diartikan masa baru dalam sejarah
geologi bumi dan diperkirakan berusia 65 - 60 juta tahun yang lalu.
Saat itu keadaan bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong munculnya
makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera dan monyet. Zaman
ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan zaman
kuarter.
1. Zaman Tersier
Zaman
Tersier berlangsung sekitar 60 - 1,8 juta tahun
yang lalu dan ditandai dengan munculnya beragam. Jenis binatang menyusui
(mamalia). Zaman tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen.
(A) Kala Paleosen
Kala Paleosen, yaitu kala purba (palaios) yang tidak memiliki jenis
bintang yang hidup sekarang (cene = kainos), yang berlangsung
sejak 65 hingga 54 juta tahun silam. Fosil yang diperagakan yaitu Phaladomya
sp. (kerang) dari Belgia.
(B) Kala Eosen
Kala Eosen, yang berarti sangat sedikit, jenis fosil yang ditemukan sangat
sedikit dibanding dengan jenis hewan sekarang. Kala ini berlangsung sejak 54
hingga 38 juta tahun yang lalu. Fosil yang diperagakan yaitu: ikan air
tawar (Osphronemus goramy LACROIX) dari Sumatera Barat
(Sipang, Sawahlunto), kerang (Ostrea jogjakartaensis MARTIN)
dan siput (Turiculla plagiaria MARTIN) dari Yogyakarta
(Nanggulan, Kulonprogo), dan hewan laut bersel satu (Discocyclina
omphalus FRICH) dari Jawa Tengah (Gunung Jiwo, Klaten).
(C) Kala Oligosen
Kala Oligosen, yang berarti hanya sedikit (oligos) kesamaannya
dengan hean sekarang. Kala ini berlangsung sejak 38 hingga 26 juta tahun lalu.
Fosil yang ditampilkan yaitu: daun marga kamper (Cinnamomum sp.) dari
Austria, kayu Sequoia sp. dan kepiting (Canser sp.) dari
Jerman.
(D) Kala Miosen
Kala Miosen, yang berarti jumlah hewan laut masih kurang (meion)dibanding
yang hidup sekarang. Kala ini berlangsung sejak 26 hingga 5 juta tahun yang
lalu. Fosil yang diperagakan yaitu: foraminifera besarLepidocyclina sp. (hewan
laut satu sel) dari batu gamping Pandeglang, kerang Arca sp. (jenis
yang kini dimakan), dan kayu marga raminGonystylus sp. dari
berbagai daerah.
(E) Kala Pliosen
Kala Pliosen, yang berarti mempunyai kesamaan lebih (pleion) dari
50% dari yang hidup sekarang. Kala ini berlangsung sejak 5 hingga 1,8 juta
tahun silam. Fosil yang ditemukan adalah: bunga karang Fungia sp. danFavia
sp., gigi ikan hiu Isurus sp. pada bekas laut purba;
kura-kura tawarTronix sp. pada bekas sungai atau danau purba; gajah
purba Matadon sp.(dari Bumiayu) yang merajai nusantara sewaktu
masih menyatu.
2. Zaman Kuarter
Zaman
Kuarter merupakan zaman terakhir dari sejarah
geologi bumi, dan berlangsung sejak 600.000 tahun yang lalu, Pada zaman
ini semua bentuk kehidupan di bumi (darat, laut, udara) berkembang, yang
ditandai dengan munculnya manusia purba. Zaman kuarter sendiri juga terbagi
menjadizaman Holocen (Holosin) dan zaman
pleistocen.
(a) Kala Plistosen (deluvium) atau zaman es,
Kala
Plistosen yang artinya sebagian besar (pleistos) kehidupan
sama dengan yang hidup sekarang. Kala ini berlangsung sejak 1,8 hingga 0,01
juta tahun lalu, yang ditandai dengan adanya manusia purba dan meluasnya
lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman glacial) dan zaman ketika es kembali
mencair (zaman interglacial). Fosil kala ini paling banyak diperagakan, yang
antara lain: fosil gajah (Stegodon trigonocephalusMARTIN),
kerbau (Bulbalus palaeokerabau FALCONER) dari Bumiayu
(Banyumas); banteng (Bibos sp.) dari Rembang dan harimau (Felis
sp.) dari Watualang (Ngawi) yang berbentuk fragmen; serta fosil
manusia purbaHomo erectus dari Sangiran (Solo).
(b) Kala Holosen atau Resen atau Zaman
Alluvium,
Kala
Holosen yaitu kala manusia merajai dunia, yang
baru mulai 0,01 juta (10 ribu) tahun silam. Dari kala ini diperagakan sejarah
budaya manusia Zaman Paleolitikum (Zaman Batu purba) sampai Zaman Neolitikum
(Zaman Batu baru) yang ditemukan di Punung (Pacitan, Jawa Timur) dan Dago
(Bandung, Jawa Barat).
No comments:
Post a Comment