Monday, March 9, 2015

Cendana Wangi


Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Cendana adalah pohon tahunan yang sangat bermanfaat dan banyak tumbuh di Indonesia.  Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, bahan bangunan, furniture, kriya atau kerajinan tangan, karya seni, tasbih, hingga sangkur keris (warangka).
Tanaman cendana memiliki nama latin Santalum Album Linn. Di Indonesia sendiri, kayu cendana dikenal dengan beberapa nama, tergantung daerahnya masing-masing, seperti: Kai Salun, Hau Meni, Ai Kamenil, Hadana, Ai Nitu, Wasu Dana, Haju Mangi, Bong Meuni. Kayu cedana adalah tanaman yang termasuk family Santalaceae dan dari ordo Loranthaceae. Kayu cendana memiliki 2 jenis, yakni: cendana merah dan cendana putih. Kayu cendana merah kurang harum dan kurang bagus mutunya, sehingga tidak terlalu laku dalam dunia perdagangan kayu. Cendana yang berjenis merah banyak tumbuh di daerah Funan dan India, sedangkan tanaman cendana yang berjenis putih, banyak tumbuh di daerah Nusa Tenggara Timur, yakni Pulau Flores, Sumba, Alor, Solor, Adonara, Lomblen, Pantar,Timor, Rote, dan Sabu.
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.Pohon cendana merupakan tanaman yang memperoleh makanan dari pohon inangnya melalui akar yang dihubungkan melalui haustori. Tanaman yang dijadikan inang oleh tanaman cendana banyak macamnya, tidak hanya menginangkan tumbuhan cendana yang tua. Tanaman yang dijadikan inang biasanya: Akasia, Albasia, Dalbergia, Inga, Pongamia, dan Alang-alang. Tanaman cendana dapat tumbuh di daerah yang perberdaan iklimnya jelas antara musim hujan dan musim kamarau. Cendana juga sangat sering tumbuh di daerah penuh bebatuan atau bebatuan vulkanis yang meneruskan aliran air. Tanaman cendana dapat tumbuh di dataran dengan ketinggian 1.500 mdpl.
Pohon cendana dapat tumbuh hingga ketinggian 11 – 15 meter dengan diameter 25 – 30 cm. Batangnya bulat dan kulitnya berwarna cokelat keabu-abuan sampai cokelat merah. Cabangnya mulai pada bagian setengah pohon. Dahan-dahan primer sangat tidak beraturan, sering bengkok dan banyak ranting. Dahan bagan bawah cenderung tumbuh menggantung. Daun cendana berhadap-hadapan, bentuknya elips hingga lanset (bulat telur) dengan dua ujungnya lancip.
Selain sering dijadikan sebagai bahan baku kerajinan dan bangunan, cendana juga dapat dijadikan sebagai bahan obat herbal. Bagian yang biasanya dijadikan obat adalah kayu, kulit dan minyak dari tanaman cendana. Cendana memiliki khasiat anti radang, anti disentri, emenagogum (pembersih haid). 

No comments:

Post a Comment